(saat diskusi sosilogi agama dalam perspektif tokoh)) Agama tidak saja berbicara soal hubungan dengan Tuhan. Cakupan agama lebih luas dan selalu dinamis bersamaan dengan perjalanan sejarah manusia dari waktu ke waktu. Karena menyusuri ruang dan waktu itulah kemudian agama sangat mungkin ditafsirkan oleh sebagian masyarakat perihal bagaimana agama dalam sudut pandang mereka. Tentu penafsiran tersebut tidak akan jauh dari batas teritorial dimana agama itu diyakini oleh masyarakat setempat, bisa jadi berbeda antara masyarakat satu dengan masyarakat lainya dalam soal memahami arti dari sebuah agama sesuai dengan apa yang mereka alami dan rasakan. Di sinilah tokoh seperti Max Webber dengan teori fenomenal dan kontruksionalnya, Karl Marx dengan teori struktral dan konfliknya, dan Emile Durkheim yang terkenal dengan teori fungsional-solidaritasnya memberikan sumbangsih pengetahuan pada wacana keaagamaan dalam perspektif sosiologi. K
Kebenaran Harus Selalu Dijunjung Tinggi Terhadap Apa dan Siapa Saja