Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

PERJALANAN KISAH SEBELUM DI KAMPUNG

Deretan jalan menuju stasiun dipenuhi sesak manusia yang ingin bermudik menuju tempat kerja atau pulang dari kerja, begitu juga dengan saya, nasib orang perantau tak bisa pulang sebulan sekali atau seminggu sekali ke kampung meski hanya meminta uang jajan, bahkan ketika ada momen penting dikampung, harus merelakan diri menahan tidak melangkahkan kaki. Mau tidak mau, pulangnya 2 kali dalam setahun. Yaitu menjelang liburan akhir semester. Itupun tidak langsung pulang ketika liburan mulai tiba. Sesampai di Stasiun, saya memfoto objek gambar kereta maharani yang sedang dibersihkan atapnya oleh petugas kereta untuk siap meluncur ke tempat tujuan terakhir di stasiun pasar turi Surabaya, ini kereta yang akan mengangkat tubuhku melalui gerbong 1 kursi nomor 3. Saya buat story WA dari apa yang saya ambil objek itu, kira – kira bunyinya begini “pulang malu gag pulang rindu, bingung mau beri pesan apa pada kota ini (smg), sebab terlalu banyak kenangan yang terpendam didalamnya” memang

CERITA PENGALAMAN HIDUP SANG PEJALAN KAKI

Ketika fajar merah menyapa, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) masih tampak keanggunan bangunannya, ukiran dan gaya arsitekturnya menarik dipandang. Payung yang melintang mempondasikan diteras-teras masjid menjadi icon tersendiri bagi Masjid yang terletak tak jauh dari pusat kota Semarang. Rasanya Malam itu Sabtu, (05/01/18) begitu syahdu saat menolehkan mata pada manik – manik serta lampu – lampu gemerlap mengias didinding masjid, ditambah suara pengajian yang biasa rutin dilaksanakan demi mengisi siraman rohani yang perlahan mulai mengeras dihati umat manusia. Sepertinya kurang sempurna, jika berwisata ke Jawa Tengah, khususnya di kota Semarang, jika tak mampir sejenak menunaikan ibadah di rumah Allah yang satu ini. Sambil menunggu teman dari Surabaya yang hendak kesana (MAJT), kusempatkan bersama teman bernama Lutfy untuk mengelilingi hamparan masjid, menyaksikan keindahannya, meski bukan yang pertama kali kesini, namun tiada bosanya jika kulangkahkan kaki untuk berkelana se