Malam itu lampu gemerlap mencolok berwarna
warni menghias dinding langit- langit dalam ruangan, suara tepuk tangan dari
penontonpun tak kalah semangatnya sambil berteriak hu’a hua’a diiringi lagu
ritme bernuansa dangdut maupun pop tak luput dari pukulan gendang dan petikan
gitar yang dialunkan menyesuaikan irama lagu yang didendangkan oleh setiap
penampilan dari penyanyi bintang papan atas, meski sebelumnya mereka bukanlah
siapa siapa kemudian menjadi siapa – siapa.
Tak hanya dalam ruangan, penonton dilayar kacapun
tak melepaskan kedipan matanya memandang dengan sorotan tajam meski kadang
kadang sebagian anggota tubuhnya bergerak bergoyang mengikuti irama lagu yang
dinyanyikan penyanyi di anten TV Indosiar, rupanya kesumringahan dan keasyikan
penonton layar kaca tak kalah hebohnya dibanding dengan mereka yang menonton
secara langsung di Studio.
Keasyikan menonton hingga tak mempedulikan
rasa lelah dibadan dan rasa ngantukpun seakan tak berani menghampiri kalau
tangan sudah melambai keatas menyaksikan seorang bintang bernama Lesti. Itulah
sebababnya suara emas Lesti yang begitu merdu menghipnotis penonton di jagat
Indonesia, khususnya penggemar setianya yang dikenal LestiLovers. Selain suara
emas yang dapat didengar dari lisan gadis kelahiran bulan agustus tersebut,
penontonpun baik langsung maupun melalui layar kaca dapat menyerap perjuangan
dan mengambil pelajaran dari gadis dari putri seorang sopir itu.
Kebaya kuning langsat dengan kain lengan bergantung diatas pundaknya membalut tubuhnya
yang sexi nan anggun menambah kecantikan dan kemanisan tersendiri pada diri
seorang Lesti ketika menampilkan lagu untuk penonton dalam acara khusus menilik
perkembangan metamorfosisi Lesti. Mulai dari anak sopir menjadi seorang bintang
dangdut Indonesia, dari anak ibu yang sehari harinya berjualan mie dikampung
menjadi artis papan atas yang siap menghibur para pemirsa dirumah, dan dari
bukan siapa siapa menjadi seorang siapa – siapa yang padat agenda setiap
waktunya dengan mengembangkan kesenian ditanah air melalui bernyanyi.
Tentu menjadi lesti yang sekarang tidak bisa
dilepaskan dari dorongan beberapa pihak utamanya orang tua yang begitu berjuang
sepenuh hati demi masa depan anaknya, ayah dengan gigih bekerja akhirnya
menunaikan cita – cita anaknya yang sejak dulu di impikan menjadi seorang penyanyi
terkenal di semenanjung asia, ibu dengan telapak kaki menjadi surganya rela
berpuasa mengharap ridho allah demi kelancaran putri tercintanya, gurupun
sebagai orang tua di Sekolah tidak bisa dihiraukan peran dan doanya untuk
keberhasilan muridnya. Dari semua itu, ada juga dari dukungan para pihak
penggemar, teman, sahabat, handaitolan, saudarapun memberikan support untuknya.
Memang keberhasilan tidaklah didapat dengan sendirinya tanpa pertolongan dan
kepedulian dari orang lain. Sebab Sejatinya manusia adalah butuh keberadaan
manusia disampingnya. Bukan berarti harus melulu bergantung terhadap orang
lain.
Keberhasialan seseorang tidak lepas dari
perjuangan yang sudah ia torehkan, hasil yang memuasakan bukan tanpa usaha yang
tak menyita waktu dan menguras keringat. Gagal coba lagi, bangkit jatuh lagi,
bahkan darah menetes ke bumipun harus tetap berdiri tegak sampai tuhan datang
menjemput ajal, baru perjuangan telah tiada. Meski kadang kadang perjuangan
kita atau lesti seorang bintang diremehkan oleh orang lain, bukan berarti tak
bisa berbuat secara maksimal demi mengejar suatu Impian. Hanya bisa berkata
biarkan mereka berkata apa.
Tidak ada kesusksesan tanpa
penderitaan dan tidak ada kebahagiaan tanpa pengorbangan mungkin pepatah yang
pantas untuk diri seorang Lesti. Dimana awal mula mengikuti audisi dengan nomor
urut 4161 yang mengantarkan ia lolos audisi. saaat itu pakaian yang ia kenakan
hasil menyewa seharga Rp. 50.000. namun bagi Lesti saat ini membeli pakaian
yang dulu sulit dicapai karena orang tua yang hanya sebatas sopir dan ibu
sebatas pedagang Mie bukan hal sulit lagi dengan gaji hasil jerih payahnya
sebagai penyanyi panggung kepanggung, dari acara satu menuju acara lain tingkat
papan atas.
Keberhasilan seorang anak tak bisa hanya
mengandalkan bakat dan kemauan dirinya, orang tuapun harus penuh tanggun jawab
dan kepercayaan mendukung serta mensupport demi kesuksesan anaknya, apalagi
sang anak sudah memiki bakat yang berarah. Akan lebih mudah meraih impian yang
dicita citakan.
sebaliknya, jika orang tua sudah bersusah
payah berjuang mati matian, namun sang anak sendiri menghiraukan dengan tidak
berbuat sesuatu yang mestinya ia lakukan sebagai anak ataupun seorang pejuang
demi kepentingan dirinya sendiri mustahil mendapat suatu yang indah dan
cemerlang untuk ia gapai dihari kemudian. Semua saling sinergi satu sama lain,
antara anak dan orang tua, antara orang yang memperjuangkan dan orang yang
diperjuangkan saling berkesinambungan ibarat suatu kendaraan. Harus saling
melengkapi agar kendaraan mau berjalan dengan cepat.
Ada pelajaran penting yang dapat diambil dari
Ayah Lesti, dimana ayahnya tidak bisa memaksa kehendak diluar kemampuan
anaknya, orang tua hanya sebagai pendorong memfasilitasi apa yang menjadi bakat
orang anak kemudian mendukung segala cita – cita anaknya yang diimpikan selama
tidak bertentangan dengan sesuatu yang diyaqininya. Menjadi seorang penyair
ataupun penyanyi bukan hal yang tabu bagi Islam agama yang dianut oleh penyanyi
seperti Lesti.
Sudah banyak
sejarah membuktikan bahwa nabi Muhammad begitu handal dalam bersyair, ada
Jalaluddin Arrumi yang begitu romantis syair cinta baik yang dilagukan ataupun
diungkapkan secara lurus. Menjadi pendakwah menyampaikan isi dalam agama tidak mesti berdiri tegak
bersorban diatas mimbar, tidak harus menunggu julukan ustadz atau ustadzah agar
bisa berceramah dihadapan orang. Akan tetapi bernyanyi dalam syair apapun bisa menyampaikan
kandungan yang terdapat dalam agama, seperti Raja dangdut Rhoma Irama.
Berkontribusi terhadap tanah air bisa
melakukan banyak cara, memberikan yang terbaik untuk indonesia tidak mesti duduk
pada jabatan penting dibangku pemerintahan, dan mengabdi terhadap negara untuk
mengharumkan namanya dihadapan negara lainpun ada jalan tersendiri. Tergantung seberapa
jauh bisa melakukan dengan penuh tanggung jawab sesuai profesi yang
digelutinya. Jika seorang Lesti gadis kelahiran 1999 sudah berkontribusi
berbuat untuk tanah airnya, keluarganya, dan mengembangkan potensi dirinya
secara pribadi melalui kesenian dengan cara bernyanyi, lantas bagi kita sendiri apa yang sudah kita berikan dan kita
lakukan ?
Minggu 11 Januari 2018
Ditulis ketika terinspirasi perjuanganya menyaksikan
penampilannya dilayar kaca dimalam hari
Komentar
Posting Komentar