Di usia ke 25 tahun Justisia
telah menelurkan tokoh hebat berkicampung di tengah – tengah masyarakat dengan
hirroh pengabdian untuk kebenaran dan keadilan bagaikan oase di hamparan gurun
pasir, baik yang mendedikasikan di luar negeri seperti Kang Manto yang saat ini
menjadi Profesor Antropologi di Jabal Dahran Saudi Arabia, ada Mas Umam yang
menjadi staf pengajar diluar negeri, dan sulit dihitung bagi alumni Justisia
yang hidup di Indonesia berceceran disetiap daerah menyebarluaskan pengetahuan
demi kemanusian, keadilan, dan kebenaran berbagai profesi.
semangat itu memang tergambar pada visi misi
justisia untuk kebenaran dan keadilan. Diharapkan dari visi tersebut agar
gelora kebenaran didada orang yang bernaung dibawahnya terus membara meski
harus merasakan penderitaan melawan penguasa penindas ketika lembaga pers
dibungkam, ketika suara rakyat ditepuk sebelah tangankan, ketika panggung
demokrasi mengalami kelumpuhan.
Apapun keadaan yang dihadapi, dan segala
resiko yang siap diterima, kebenaran harus tetap dijunjung tinggi, kebenaran
harus menjadi ujung tombak yang tidak bisa ditawar, kebenaran harus menjadi
jembatan menuju keadilan, bersembunyi dibalik kebenaran suatu bentuk
penghianatan kepada diri dan terhadap kebenaran itu sendiri.
apalagi sampai menutupi kebenaran dengan
berbagai kebohongan demi tujuan tertentu, pebuatan keji makna yang pantas untuk
dikalungkan kepada siapa saja yang menutupi kebenaran dengan kebohonhan
“berkatalah benar meski kepahitan dirasakan”. Itu sebabnya keadilan jargon dari
pada Justisia merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari kebenaran.
Di ulang tahun ke 25
serangkaian acara sudah berjalan secara lancar mulai pagi hari yaitu bedah
majalah bertemakan nasib warga ditentukan kolom agama, dilanjut acara siang
Lomba Jurnalistik tingkat siswa dan mahasiswa, kemudian sore harinya Talk Show
Zero discrimination, dan puncak dari segala acara dirayakan malam yaitu parade
budaya dan malam ulang tahun Justisia.
Dari runtutan acara, Alhamdulillah berjalan lancar
dan membahagiakan, suatu yang tidak lupa dari kebahagian saat Terbitan Justisa
mulai Jurnal, Majalah, Liksa, Dan Antologi Cerpen yang jauh – jaub hari
ditulis, dirangkai, disusun, diperjuangakan akhirnya selesai sesuai target.
Tentu menjadi kado istimewa di hari ulang tahun Justisia ke 25.
meski anggota LPM Justisia
sedikit dibanding UKM pada umumnya yang memang memiliki massa banyak, bukan
tidak mampu melaksanakan acara sebesar ini hingga tuntas, asal saja saling
senergi sesama anggota dengan penuh loyalitas. Ibarat anggota tubuh, jika
kepala saja yang tugasnya berfikir bekerja sedangkan tangan tak mau meraih
sesuatu melaksanakan tugasnya, dan kakipun pekewoh berjalan, maka jasad tidak
akan melangkah tuk menemukan arah.
begitupun dalam Organisasi ataupun perkumpulan.
Berkat kerja sama sesama anggota mulai struktur atas sampai bawah, akhirnya
kegiatan justisia yang diselenggarakan Rabu 11 april menumukan titik akhir keberhasilan.
Itu sebabnya Sang Filosof Yunani Aristoteles berkata manusia merupakan makhluk
yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainya (Zon Politicon).
Soekarnopun
pernah bicara, “beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia” begitu juga
Justisia, tidaklah membutuhkan massa banyak, asal bekerja sama dan proses
bersama secara sungguh – sungguh di Justisia, jangan berkata sulit
menguncangkan dunia. Apalagi sekedar mensukseskan acara.
Dibalik kebahagiaan
menyambut ulang tahun Justisia yang saat ini usianya meranjak 25 tahun,
mereflesikan diri bagi semua kader Justisia yang saat ini tinggal di Lembaga
tersebut harus tidak keluar dari kendali setiap anggota, gunanya untuk melihat
kekurangan agar bisa dibereskan mulai dari segi perbaikan tulisan, kekritisan
berfikir, keloyalitasan berorganisasi, dan pengembangan potensi diri kader.
Tujuanya agar keberadaan Justisia selalu bertranformasi dan berevolusi menjadi
semakin baik dari masa ke masa.
Sebagai anggota saat ini mungkin yang
dirasakan adalah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri kala melihat seneor atau alumni
Justisia menjadi orang orang hebat mentransferkan pengetahuannya disetiap penjuru dengan
berbagai bidang yang digeluti ditengah hiruk pikuk keadaan negara ini. Oleh karena itu, keberadaan Justisa sekarang
merupakan tanggung jawab anggota saat
ini sebagai pewaris harta pusaka lembaga yang begitu amat mulia melahirkan
karya dan segala buih gagasanya. Karenanya tidak berhenti disini saja, proses
dan perjuangan jangan katakan sudah selesai.
Semarang, Kamis
12 April 2017
Komentar
Posting Komentar